PGRIBANJARNEGARA-Sambut Hari Ulang Tahun ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025, jum’at malam (21/11/2025) PGRI Cabang Susukan nanggap wayang! Tidak seperti biasa, pagelaran wayang kulit PGRI tahun ini berbeda. Tak hanya hadirkan Supardi Pepeng, guru dalang kondang dari Susukan, aula Korwilcam Susukan, tempat dilaksanakannya kegiatan tirakatan kian hangat dengan kehadiran dalang Krisna Adi, yang juga merupakan penilik sekolah di wilayah Korwilcam Susukan, dan penampilan Fawas Arya Prasojo, dalang cilik siswa kelas 2 SD Negeri 1 Derik.
Dibuka dengan penampilan grup Karawitan PGRI Cabang Susukan, Dwijo Laras, dan Klenengan siswa persembahan dari SD Negeri 1 Derik dan SD Negeri 2 Kemranggon, helatan malam tirakatan PGRI Cabang Susukan semakin kental nuansa Jawa. Nguri-uri budaya Jawa memang menjadi ciri khas PGRI Cabang Susukan, sejak dulu Cabang Susukan selalu menyisipkan kekayaan budaya Jawa dalam setiap peringatan HUT PGRI & HGN. “Dari pagelaran wayang kulit, karawitan, hingga ketoprak, insyaa Allah Cabang Susukan akan terus menjadi garda depan untuk melestarikan budaya Jawa” tutur Saryo, Ketua PGRI Cabang Susukan dalam sambutannya.

Senada dengan Saryo, wakil ketua 1 PGRI Kabupaten Banjarnegara, Suwandi juga mengapresiasi pagelaran wayang kulit PGRI Cabaang Susukan. Menurutnya, PGRI Cabang Susukan berani tampil dengan warna kegiatan yang berbeda dengan mengangkat kekayaan budaya. Menurut Suwandi, membubuhkan aroma budaya dalam kegiatan PGRI merupakan langkah baik untuk memberikan makna kehadiran PGRI di tengah Masyarakat, memberikan nilai edukasi, sekalilgus Pendidikan karakter, bukan hanya sekedar euphoria tanpa makna.
Sementara itu, hadirin yang memadati aula Korwilcam Susukan yang terdiri dari Pengurus Kabupaten, Pengurus Cabang, Ketua Ranting, anggota PGRI Cabang Susukan dan Masyarakat umum larut dalam khidmatnya renungan bersama. Menyimak petuah, dan kisah perjuangan guru dan tokoh Pendidikan, serta Sejarah peran guru dalam kemerdekaan dan semangat perjuangan untuk memajukan Pendidikan dari Syamsudin, wakil bupati Banjarnegara periode 2017-2022, sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Guru PGRI Banjarnegara. Renungan sekaligus refleksi di malam tirakatan PGRI Cabang Susukan, menjadi penyuntik semangat bagi guru anggota PGRI yang hadir.

Setelah nasihat penuh makna disampaikan, Syamsudin melanjutkan prosesi potong tumpeng, sebagai simbol rasa syukur dan harapan untuk kemajuan PGRI dan Pendidikan di Indonesia. Diiringi merdunya alunan musik gamelan, dalang lintas generasi kemudian naik ke atas pentas dan mulai memainkan wayang. Lakon yang dibawakan, Purohito Kawedar dimainkan estafet. Dibuka oleh dalang cilik, Fawas Arya Prasojo, diteruskan oleh Krisna Adi, dan ditutup oleh Pepeng Supardi, lakon yang dibawakan berisi pesan penting bagi guru untuk diaplikasikan seperti, berpengatahuan dan berkompeten, mau berkolaborasi dan mampu menginspirasi.***(Isyana_Kominfo PGRI Cabang Susukan)
