PGRIBANJARNEGARA-Puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tingkat Kabupaten Banjarnegara digelar melalui upacara resmi di Alun-alun Banjarnegara, Selasa (25/11/2025). Bertindak sebagai pembina upacara, Pj Sekda Banjarnegara Tursiman mewakili Bupati Banjarnegara Amalia Desiana yang tidak dapat hadir karena sedang mendampingi para pengungsi terdampak bencana tanah longsor di Pandanarum, yang hari ini direncanakan memasuki penutupan masa evakuasi.
Dalam amanatnya, Tursiman menyampaikan apresiasi kepada PGRI Banjarnegara yang telah ikut berperan aktif dalam penanganan bencana tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PGRI Banjarnegara yang telah turut membantu dalam bencana tanah longsor di Pandanarum. Para pengungsi masih membutuhkan bantuan, terutama bantuan uang untuk penanganan pasca bencana,” ujarnya.
Ia merinci bahwa bencana tanah longsor tersebut mengakibatkan 28 korban jiwa, merusak 206 rumah, dua mushola, dan menyebabkan kerugian material yang diperkirakan mencapai sedikitnya 57 miliar rupiah.
Tursiman juga membacakan amanat Ketua Umum PB PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi yang menyinggung pembahasan revisi UU Sisdiknas dalam Prolegnas 2025.
“PGRI berharap dalam UU Sisdiknas yang direvisi nantinya, pemerintah fokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Guru harus disejahterakan dan ditingkatkan kompetensinya. Kekerasan dan kriminalisasi terhadap guru juga harus dihentikan. Pemerintah harus memasukkan norma perlindungan guru sebagai profesi yang mulia dan bermartabat,” tegasnya.

Ketua PGRI Kabupaten Banjarnegara, Heling Suhono, M.Pd., M.M., dalam kesempatan terpisah menyampaikan pesan inspiratif bagi seluruh guru Banjarnegara.
“PGRI sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan telah menjadi rumah besar bagi para pendidik di seluruh Indonesia. Jati diri PGRI yang mencerminkan semangat pengabdian, perjuangan, dan profesionalisme guru menjadi kekuatan dalam memperjuangkan martabat serta kesejahteraan guru sekaligus meningkatkan mutu pendidikan nasional,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa guru adalah pilar peradaban.“Guru adalah lentera ilmu, penuntun budi, dan penggerak peradaban bangsa. Di tangan para gurulah lahir generasi cerdas, berkarakter, dan berdaya saing,” imbuhnya.
Atas nama Pengurus PGRI Kabupaten Banjarnegara, ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua guru yang telah mengabdi dengan sepenuh hati. “Semoga semangat Guru Bermutu, Indonesia Maju menjadi inspirasi untuk terus bergerak, berinovasi, dan memberikan yang terbaik bagi pendidikan di Banjarnegara. Teruslah menebar cahaya untuk negeri,” tutupnya.

Selain upacara, para guru dari berbagai cabang PGRI mengikuti lomba devile pasukan. Berdasarkan penilaian kerapian dan kedisiplinan, juara pertama diraih PGRI Cabang Pagentan, juara kedua PGRI Cabang Purwareja Klampok, dan juara ketiga PGRI Cabang Wanadadi.
Pada kesempatan yang sama juga diberikan Anugerah Sekolah Adiwiyata. Untuk tingkat provinsi diraih oleh MTsN 1 Banjarnegara, MTsN 2 Banjarnegara, SMPN 3 Purwareja Klampok, SMPN 1 Sigaluh, SMPN 1 Susukan, SMPN 3 Pagedongan, dan SMPN 1 Pagentan. Kepala Dindikpora Banjarnegara Teguh Handoko menyerahkan piagam penghargaan tersebut.
Untuk tingkat Kabupaten, penghargaan diberikan kepada tiga sekolah terbaik:
- Terbaik 1 SMPN 2 Bawang
- Terbaik 2 SMPN 1 Wanadadi
- Terbaik 3 MTs Ma’arif Mandiraja
Piagam diserahkan oleh Kepala DPKPLH Herina Indri.
Kepada anggota PGRI yang memasuki masa purnatugas bulan ini, Kepala BPKSDM Esti Widodo juga menyerahkan Penghargaan Dana Setia Kawan PGRI.

Rangkaian upacara ditutup dengan penampilan Dwija Gita Swara yang membawakan lagu-lagu populer secara paduan suara.***(Marzy_Kabid Kominfo PGRI Kabupaten Banjarnegara)
