PGRI Jawa Tengah Gelar Konferensi, Dorong Transformasi Organisasi dan Peningkatan Mutu Pendidikan

PGRIBANJARNEGARA – Sebanyak 1.500 peserta mengikuti konferensi yang diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan format hybrid, yakni luring dan daring. Peserta luring terdiri dari lima pengurus per kabupaten/kota se-Jawa Tengah, sementara peserta daring berjumlah 1.296 orang yang merupakan perwakilan cabang dan cabang khusus dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Acara ini sepenuhnya dibiayai oleh PGRI Provinsi Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr. H. Muhdi, S.H., M.M., menegaskan bahwa Konferensi Provinsi segera dilaksanakan setelah Konferensi Nasional (Konkernas). Hal ini bertujuan agar pengurus tingkat kota/kabupaten segera menyelenggarakan konferensi dan mempercepat pelaksanaan program di tingkat cabang.

“Saya ucapkan selamat kepada pengurus kabupaten yang baru dilantik. Semoga dapat mengelola PGRI dengan riang gembira. Terima kasih juga kepada PB PGRI yang telah memberikan arahan selama ini,” ujar Muhdi.

Mengenang Jasa Pengurus Terdahulu

Dalam refleksi lima bulan terakhir, Muhdi menyoroti beberapa pencapaian penting, termasuk pelantikan pengurus daerah. Ia menegaskan bahwa capaian saat ini tidak lepas dari kontribusi para pengurus sebelumnya. Oleh karena itu, paguyuban pengurus—baik lama maupun baru—beserta keluarga terus menjaga silaturahmi sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa pendahulu mereka.

PGRI tetap berpegang pada cita-cita luhur, yakni mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memajukan pendidikan, dan memuliakan guru. Oleh karena itu, organisasi ini terus membentuk jati diri sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan.

Kompetensi dan Integritas Pengurus

Dalam menghadapi tantangan zaman, Muhdi menegaskan bahwa pengurus PGRI tidak hanya harus memiliki kompetensi tinggi, tetapi juga integritas yang kuat. Beberapa program umum yang menjadi prioritas dalam konferensi ini meliputi:

  • Revitalisasi jati diri PGRI sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan.
  • Pengembangan profesi guru.
  • Perlindungan hukum bagi guru.
  • Penguatan organisasi dan aksi kemanusiaan.

Lebih lanjut, PGRI berkomitmen untuk bermitra dengan pemerintah guna menciptakan pendidikan yang bermutu dan unggul. Hal ini sejalan dengan program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, seperti penguatan pendidikan karakter, wajib belajar 13 tahun, peningkatan kualifikasi guru, serta pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.

Jawa Tengah Provinsi Pertama Gelar Konferensi

Ketua I PB PGRI, Dra. Dian Mahsunah, M.Pd., memberikan apresiasi kepada PGRI Jawa Tengah karena menjadi provinsi pertama yang menyelenggarakan Konferensi Provinsi. Ia juga menegaskan bahwa PGRI telah menjadi kekuatan nasional yang berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Dalam hasil Konkernas yang dibahas pada konferensi ini, terdapat beberapa isu strategis yang diperjuangkan, di antaranya:

  • Memastikan dalam rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) bahwa tunjangan profesi tetap diatur.
  • Penuntasan sertifikasi guru dalam jabatan.
  • Pemenuhan kekurangan tenaga pendidik di berbagai daerah.

Tantangan Internal dan Eksternal

Dalam menghadapi perkembangan zaman, tantangan internal bagi pengurus PGRI adalah melakukan transformasi organisasi, mengikuti arus digitalisasi, serta memperkuat solidaritas anggota. Selain itu, peningkatan kompetensi pengurus juga menjadi hal yang sangat penting agar dapat mengelola organisasi secara lebih efektif dan adaptif.

Di sisi lain, tantangan eksternal yang harus dihadapi meliputi penyediaan sarana dan prasarana untuk pengembangan kompetensi guru serta meningkatkan kualitas pendidikan berbasis teknologi.

Konferensi ini menjadi momentum penting bagi PGRI Jawa Tengah untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam mewujudkan pendidikan yang lebih maju dan berkualitas bagi generasi mendatang.***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *