PGRIBANJARNEGARA – Bertempat di Aula Korwilcam Dikpora Wanadadi, PGRI Cabang Wanadadi menggelar Konferensi Cabang pada Sabtu, 14 Juni 2025. Acara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan dengan penampilan istimewa dari paduan suara Harmoni One yang menambah suasana semarak.
Konferensi ini dihadiri oleh pengurus cabang, utusan pengurus cabang, serta perwakilan dari 15 ranting yang memiliki hak suara. Ketua Panitia Koncab, Sumarko, S.Pd., menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap keberlanjutan organisasi.
Ketua PGRI Cabang Wanadadi, Muhammad Haryadi, S.Pd., dalam laporannya menyampaikan kesiapan untuk mempertanggungjawabkan kinerja kepengurusan masa bakti XXII.
“Kami berharap, kepengurusan baru yang terpilih akan melanjutkan semangat dan perjuangan kami dalam menguatkan peran PGRI di tengah dinamika dunia pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Banjarnegara, Heling Suhono, S.Pd., M.M., M.Pd., memberikan arahan sekaligus membuka wawasan peserta konferensi mengenai jati diri dan tantangan organisasi. Ia menyampaikan bahwa PGRI lahir dari sejarah panjang perjuangan guru, dan bersifat unitaristik.
“Guru berjuang bukan untuk personal, tapi untuk organisasi. Kita lahir dari organisasi, maka kita harus menghidupi organisasi, bukan hidup dari organisasi,” tegasnya.
Heling menekankan pentingnya memahami PGRI sebagai organisasi perjuangan, profesional, dan ketenagakerjaan yang bersinergi dengan pemerintah tanpa bergantung pada kekuasaan. Ia juga mendorong agar pengurus melibatkan unsur stakeholder dan Forkompimcam di sekitar dalam setiap kegiatan PGRI Cabang.
Dalam menghadapi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), Heling mengingatkan bahwa teknologi seharusnya menjadi alat bantu, bukan justru mengendalikan manusia. Untuk itu, PGRI dan para guru harus memiliki visi (vision) yang jelas, memiliki understanding dan clarity dalam memahami literasi teknologi, serta terus meningkatkan kompetensi dan keterampilan (agility).
“Kurikulum sehebat apa pun akan sia-sia tanpa guru yang kompeten. Karena sejatinya, guru adalah the real curriculum,” tuturnya.
Menutup arahannya, Heling menyampaikan bahwa PGRI Kabupaten Banjarnegara akan menyelenggarakan Konferensi Kerja (Konker) pertama pada bulan Juli mendatang.
Koncab ini menjadi momen penting bagi PGRI Cabang Wanadadi untuk merefleksikan perjuangan organisasi sekaligus menetapkan arah gerak ke depan demi peningkatan kualitas pendidikan di tengah tantangan zaman.***