5 Pengurus PGRI Banjarnegara Hadiri Puncak HUT ke-80 PGRI di Jakarta

PGRIBANJARNEGARA- Lima pengurus PGRI Kabupaten Banjarnegara turut menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 PGRI tingkat nasional yang diselenggarakan pada Sabtu, 29 November 2025, di Britama Arena Mahaka Square, Jakarta. Acara tersebut diikuti oleh ribuan perwakilan PGRI dari seluruh Indonesia.

Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan sejumlah aspirasi penting terkait kesejahteraan dan perlindungan profesi guru. Ia menegaskan bahwa tunjangan profesi tidak seharusnya dipersulit atau diharuskan dengan syarat yang membebani, serta mendorong penyederhanaan administrasi guru agar pendidik dapat lebih fokus pada pembelajaran dan pembentukan karakter siswa.

Beliau juga menyoroti pentingnya pengangkatan guru honorer menjadi PNS, serta mendesak agar tidak ada kriminalisasi terhadap guru.

“UU Perlindungan Guru dan Dosen harus segera dibuat,” tegasnya.

Selain itu, ia meminta agar guru negeri tidak diperbantukan ke sekolah swasta dan mengusulkan penetapan gaji minimal bagi guru.

“Jangan bilang guru tidak mau berubah. Guru selalu belajar,” ujar Unifah.

Sementara itu, Wakil Menteri Dikdasmen, Dr. Fajar Riza Ul Haq, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa dirinya memiliki kedekatan personal dengan PGRI. Ia berkomitmen akan meneruskan seluruh aspirasi PGRI kepada Menteri Pendidikan.

Wamen menegaskan komitmen pemerintah untuk menghapus diskriminasi antara sekolah negeri dan swasta, karena negara memberikan kesempatan yang sama dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu bukti komitmen presiden, katanya, adalah upaya rehabilitasi terhadap dua guru di Luwu Utara.

Pemerintah, lanjutnya, terus melakukan transformasi pendidikan melalui peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru. Ia juga menegaskan bahwa tunjangan profesi saat ini ditransfer langsung setiap bulan. Beban administrasi guru pun akan dikurangi, antara lain melalui penilaian kinerja yang hanya dilakukan setahun sekali, serta kebijakan jam mengajar yang tidak lagi harus 24 jam, melainkan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Kehadiran pengurus PGRI Banjarnegara dalam acara nasional ini menjadi bagian dari upaya mendukung perjuangan organisasi guru terbesar di Indonesia dalam memperjuangkan hak, perlindungan, serta peningkatan kualitas profesi pendidik di seluruh penjuru negeri.***

(Marzy_Kabid Kominfo PGRI Kabupaten Banjarnegara)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *