PGRIBANJARNEGARA-Prestasi membanggakan ditorehkan dunia pendidikan Kabupaten Banjarnegara. Latifah Utami, S.Pd, guru SD Negeri 1 Jembangan Kecamatan Punggelan, berhasil meraih Juara 1 Lomba Video Kreatif Porsenijar PGRI tingkat nasional tahun 2025. Latifah yang mewakili Provinsi Jawa Tengah sukses mengungguli peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.
Dalam wawancara, Latifah mengungkapkan rasa haru dan bangganya atas pencapaian ini.
“Seperti mimpi. Siapa sangka dari karya sederhana murid bisa membawa saya sampai di titik ini. Kaget bercampur haru karena ini pengalaman pertama saya mengikuti perlombaan. Bahkan saya hampir menyerah karena kesalahan teknis, namun dengan perjuangan satu malam, Alhamdulillah bisa sampai tingkat nasional,” tuturnya.
Video yang mengantarkan Latifah menjadi juara mengangkat kisah Ario, salah satu siswanya yang memiliki bakat luar biasa di bidang menulis. Ia menjelaskan bahwa kisah Ario sangat berkesan baginya sebagai pendidik.
“Saya bangga ketika bisa menemukan murid dengan kesederhanaannya mampu menulis cerita-cerita indah, yang mungkin saya sendiri tidak bisa. Saya bangga ketika karyanya bisa dibuat menjadi buku dan diberikan kepada orang tuanya. Itu adalah karya literasi pertama sekolah kami berupa kumpulan cerpen anak.”
Bakat Ario pertama kali terlihat melalui tugas menulis bertema keluarga. Ketika murid lain hanya mengenalkan anggota keluarga, Ario justru menulis cerita lengkap dengan latar, alur, tokoh, dan konflik. Tulisan Ario memiliki kosakata luas dan gaya berbeda dari teman-temannya. Melalui potensi besar itu, Latifah kemudian membimbing Ario mengikuti FLS2N cabang menulis cerita, memberikan referensi buku-buku sastra, dan mendampingi proses kreatifnya.
“Meski tidak mendapat juara, Ario berhasil menulis puluhan cerita. Sebagai apresiasi, saya cetak karya-karyanya menjadi buku sederhana. Kini sudah resmi ber-ISBN dan dalam proses percetakan,” ujarnya.
Latifah menyampaikan bahwa pesan utama yang ingin ia sampaikan melalui video ini adalah bahwa prestasi tidak selalu tentang peringkat kelas atau nilai rapor tinggi.
“Setiap anak istimewa dan memiliki potensinya masing-masing. Setiap anak tumbuh dengan caranya sendiri. Literasi penting sekali. Tanpa membaca, murid akan buta dengan dunia.”
Proses pembuatan video tidak lepas dari tantangan, salah satunya meyakinkan Ario dan ibunya agar merasa nyaman serta memilih musik latar yang tepat tanpa melanggar hak cipta. Namun dukungan sekolah, rekan guru, keluarga, dan lingkungan menjadi kekuatan besar hingga karya ini menembus tingkat nasional. Tanggapan Ario dan keluarganya pun penuh kebahagiaan dan kebanggaan.
“Semoga hasil ini menjadi jalan rezeki untuk Ario dan mengantarkan ke masa depan yang gemilang.”
Bagi Latifah, kemenangan ini bukan semata-mata miliknya, tetapi juga milik Ario dan semua pihak yang mendukung.
“Kemenangan ini adalah ketulusan hati saya mendampingi Ario menulis dengan segala keterbatasannya. Kesederhanaannya menjadi kemenangan luar biasa bagi saya dan akan terus terpatri agar saya terus mengajar dengan hati yang tulus,” ujarnya.
Ia berharap akan lahir lebih banyak anak seperti Ario di tengah tantangan rendahnya literasi bangsa. Ia juga berpesan kepada guru-guru di Indonesia untuk terus memberi ruang dan kesempatan bagi murid berkembang.
“Tidak semua anak berprestasi memiliki ranking tinggi. Mereka akan menemukan potensinya jika kita memberi panggung untuk mereka,” tutur Latifah.
Ketua PGRI Kabupaten Banjarnegara, Heling Suhono, M.Pd., M.M, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya.
“Atas nama PGRI Kabupaten Banjarnegara, kami mengucapkan selamat kepada Ibu Latifah Utami atas prestasi luar biasa ini. Karya inspiratif yang menghadirkan nilai kemanusiaan dan ketulusan telah mengharumkan nama Banjarnegara di tingkat nasional. Semoga terus berprestasi, menjadi inspirasi bagi para guru, dan membawa nama Banjarnegara semakin dikenal di dunia pendidikan,” pungkasnya.***
(Marzy_Kabid Kominfo PGRI Kabupaten Banjarnegara)
